salju

Selasa, 25 Oktober 2011

??????????????????????????????

terkadang aku merasa........
terkadang aku memikirkanx......
terkadang aku merindukanx......
dan aku tidak pernah mendapatkanx...................

sangat misterius.............
begitu mencekam.........
selalu menghantuiku di setiap malam ku..........

beribu pertanyaan terlintas di fikiranku.........
bak hujan deras mendera pagi.............

i want to raise...........
i want to have..........
i want to give expression what i feel...............
but it just a dream........
i may not to do it.............
but i belive that i may be able what i want..........
cause i know a beautifull moment wait me........
ONE TIME.............

Tingginya pengaruh kesehatan reproduksi akan kesehatan suatu individu hingga keturunannya.


Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental, sosial dan lingkungan serta bukan semata-mata terbebas dari penyakit/kecacatan dalam segala hal aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. (WHO, 1992)
Suatu kesehatan reproduksi mencakup hal yang cukup luas dan bukan hanya dalam ruang lingkup yang sempit. Mungkin dalam pikiran kita kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan yang terbebas dari penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi yang lebih tepatnya lagi organ genitalia. Tetapi disini dijelaskan kembali bahwa kesehatan reproduksi bukan hanya mengenai kesehatan alat-alat reproduksi kita tetapi juga mengenai keadaan mental, sosial serta lingkungan kita terhadap hal apapun yang memiliki keterkaitan dengan keadaan reproduksi kita. Misalnya pada seorang ibu, pada awalnya ia akan hamil sebagai hasil dari konsepsi. Dalam masa kehamilan tersebut ia harus mengerti apa saja yang harus ia siapkan bagi pertumbuhan janin dalam rahimnya. Bukan hanya itu, ia juga harus mempersiapkan mentalnya sebelum ia memutuskan untuk hamil dan mempunyai anak. Mungkin saja ia harus meninggalkan segala rutinitasnya yang selama ini ia jalani dan hal-hal tersebut haruslah benar-benar hasil keputusan ibu tersebut beserta suami dan dukungan keluarga berdasarkan kesiapan mental mereka masing-masing. Ketika ibu tersebut telah memutuskan untuk hamil, maka ia pasti akan menjalani suatu proses melahirkan. Untuk mempersiapkan kelahiran tersebut dibutuhkan kembali mental yang kuat agar kelahiran sang buah hati dapat berjalan lancar serta mengurangi resiko kecacatan atau kematian bagi bayi maupun ibu.
Itu adalah sebuah contoh sederhana mengenai kesehatan reproduksi. Jika kita telah paham akan masalah kesehatan reproduksi, lalu apa kaitannya dengan kesehatan suatu individu hingga keturunannya? Dalam penjabaran di atas kita telah mengetahui aspek apa saja yang dipertimbangakan dalam kesehatan reproduksi. Dan reproduksi sendiri diartikan sebagai proses melanjutkan keturunan. Jadi jelas sekali keterkaitan akan suatu kesehatan reproduksi bagi para orangtua maupun calon orangtua dengan keturunan yang akan dihasilkan.
Kembali kita mengambil contoh dari sebuah keadaan orangtua yang berpengaruh penting akan keturunannya. Jika terdapat seorang ayah yang memiliki kebiasaan bergonta-ganti pasangan dengan tidak menjaga kebersihan alat genitalnya juga melakukan hubungan seks dengan tidak wajar lalu ia terkena virus HIV akibat kebiasaan buruknya, dan ia juga telah menjalani konsepsi dengan sang istri maka sangat besar kemungkinan sang istri terkena virus HIV tersebut. Belum lagi tidak bersihnya organ genital sang ayah yang menyebabkan terjadinya infeksi pada daerah serviks ibu. Lalu setelah proses konsepsi maka tumbuhlah janin dalam rahim sang ibu, tetapi virus HIV yang telah menjalar dalam tubuh ibu tersebut juga mengalir dalam darah anaknya. Setelah janin itu tumbuh besar dan siap untuk dilahirkan, terjadilah sebuah permasalahan lagi. Infeksi yang terdapat pada daerah serviks (mulut rahim) tersebut tidak memungkinkan bagi ibu untuk melahirkan secara normal. Hal itu dapat mengancam jiwa ibu tersebut. Mungkin jalan keluar terbaik adalah dengan operasi caecar, dan masalah terpecahkan. Namun jika kita lihat lebih lanjut masalah tidaklah berhenti disitu. Pada darah sang anak telah mengalir virus HIV. System imunn seorang anak tidaklah sekuat orang dewasa, mereka lebih rentan terhadap penyakit. Anak-anak yang memiliki kebiasaan untuk meminum ASI memiliki sistem immun yang lebih baik dari pada anak lainnya yang tidak mengonsumsi ASI. Namun pada kasus ini Ibu juga tidak dapat memberikan ASI eksklusif bagi anak, karena itu akan semakin menularkan virus yang ada dalam tubuh sang Ibu. Maka kesehatan anak tersebut sangat jelas, bahwa ia akan sering terkena sakit bahkan resiko kematianpun cukup besar. Lalu jika anak tersebut tumbuh dewasa maka masalah akan berlanjut lebih panjang. Dan tidak diragukan lagi bahwa keturunan selanjutnya juga akan mengidap penyakit hasil dari virus HIV yang dibawa secara turun temurun tersebut.
Mungkin banyak kasus lain lagi yang kita temui dalam masyarakat. Mungkin itu berhubungan dengan kejiwaan seorang ibu hamil, dengan janin yang dikandung dan banyak lagi.
Yang perlu kita sadari adalah usaha kita untuk menjaga kesehatan reproduksi kita yang mencakup aspek-aspek di atas. Bagaimana kita menjaga kebersihan diri untuk kebaikan kita, sekeliling, maupun keturunan kita selanjutnya. 

Anugerah Terindah....

Sejenak terlintas di pikiranq
Melayang bersama di dlm kalbu
Terukir indah...
Terjalin manyatu....

Saat indah yg tak kan kw jumpa
Meski hrs kw daki ribuan gunung
Wlw hrs kw sbrangi luas samudera
Bahkan wlw hrs kw raih bntang d angkasa

Cinta dan kasih sayang......
Yg hx kw dapat lwt canda tawa
Kata maniz yg trucap dari hti
Sumber kebahagiaan sejati...

Bagai titipan Sang Maha Kuasa
Harta terindah yg q miliki
Anugerah trmaniz dlm hdpq.....